BENTUK-BENTUK UMUM DALAM TERAPI
1. Supportive Therapy
Terapi supportive adalah suatu terapi yang tidak merawat atau memperbaiki
kondisi yang mendasarinya, melainkan meningkatkan kenyamanan pasien. Terapi
suportif diarahkan untuk menjaga integritas fisiologis atau fungsional pasien
sampai pengobatan yang lebih definitif dapat dilaksanakan, atau sampai daya
penyembuhan pasien berfungsi untuk meniadakan kebutuhan perawatan lebih lanjut.
Penyebab gangguan jiwa dalam konsep ini adalah: factor biopsikososial dan
respon maladaptive saat ini. Aspek biologisnya menjadi masalah seperti: sering
sakit maag, migraine, batuk-batuk. Aspek psikologisnya mengalami banyak keluhan
seperti : mudah cemas, kurang percaya diri, perasaan bersalah, ragu-ragu,
pemarah. Aspek sosialnya memiliki masalah seperti : susah bergaul, menarik
diri, tidak disukai, bermusuhan, tidak mampu mendapatkan pekerjaan, dan
sebagainya. Semua hal tersebut terakumulasi menjadi penyebab gangguan jiwa.
Fenomena tersebut muncul akibat ketidakmamupan dalam beradaptasi pada
masalah-masalah yang muncul saat ini dan tidak ada kaitannya dengan masa lalu.
Prinsip proses terapinya adalah menguatkan respon coping adaptif, individu diupayakan mengenal telebih dahulu
kekuatan-kekuatan apa yang ada pada dirinya; kekuatan mana yang dapat dipakai
alternative pemecahan masalahnya. Terapis harus membantu individu dalam
melakukan identifikasi coping yang dimiliki dan yang biasa digunakan klien.
Terapist berupaya menjalin hubungan yang hangat dan empatik dengan klien untuk
menyiapkan coping klien yang adaptif. Obat penenang, diuretik,
antihipertensi, dll adalah jenis obat yang memberikan terapi suportif.
2. Terapi Reeducative
Psikoterapi reeducative bertujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan
klien agar ia dapat berfungsi lebih efektif. Di sini terapis tidak hanya
memberi dukungan, tetapi juga mengajak klien atau pasien untuk mengkaji ulang
keyakinan klien, mendidik kembali, agar ia dapat menyesuaikan diri lebih baik
setelah mempunyai pemahaman yang baru atas persoalannya. Terapis di sini tidak
hanya membatasi diri membahas kesadaran saja, namun juga tidak terlalu menggali
ketidaksadaran. Psikoterapi jenis redukatif ini biasanya terjadi dalam konseling.
3. Terapi Reconstuctive
Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknaya dialam tak
sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luas daripada struktur
kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi
penyesuaian diri yang baru.
Cara-cara
psikoterapi reconstructive antara lain :
Psikoanalisa freud dan Psikoanalisa non freud psikoterapi yang berorientasi
kepada psikoanalisa dengan cara : asosiasi bebas, analisis mimpi,
hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi kelompok analitik. 1.
Beberapa jenis psikoterapi suportif semua dokter kiranya harus dapat melakukan
psikoterapi suportif jenis katarsis, persuasi, sugesti, penjaminan kembali,
bimbingan dan penyuluhan (konseling) kembali memodifikasi tujuan dan
membangktikan serta memprgunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara
psikoterapi reduktif antara lain :
§ Terapi
hubungan antar manusi (relationship therapy)
§ Terapi sikap
(attitude therapy)
§ Terapi
wawancara ( interview therapy)
§ Analisan dan
sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf meyer)
§ Konseling
terapetik
§ Terai case
work
§ Reconditioning
§ Terapi
kelompok yang reduktif
§ Terapi
somatic
Sumber :
Chaplin,
J.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.