Minggu, 12 Desember 2010

Kasih Ibu Sepanjang Hayat

"Bisa saya melihat bayi saya?" pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga! Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh." Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, "Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?" Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya. Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, "Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia." kata sang ayah. Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pu menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya." Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu." Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini." Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. "Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik sang ayah. "Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?" Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui. "Kasihilah ibumu selagi ia masih hidup. Tidak ada kasih dan cinta yang lebih dari segalanya selain kasih dan cinta seorang ibu untuk anaknya. Ibumu akan berbuat apa saja untuk melindungi dan menolong engkau saat dalam bahaya"."Sekali lagi, kasihilah ibumu selagi ia masih hidup. Esok mungkin terlambat"


        Sumber : http://id.shvoong.com/humanities/1675900-kasih-ibu-sepanjang-hayat/

Jumat, 19 November 2010

Perubahan Kebudayaan Masyarakat Indonesia

       Perubahan kebudayaan terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda, sehingga mengalami ketidak serasian fungsi bagi kehidupan masyarakat. Perubahan pada kebudayaan itu juga mencakup semua bagian, contohnya seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, moral dan lain-lain.
       Perubahan kebudayaan ini bisa terjadi karna adanya faktor pendorong yaitu dari pemerintah. Pemerintah selalu menganggap kalau dirinya itu lebih maju apabila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan. Sekarang budaya tradisional sudah dianggap sebagai salah satu hambatan sehingga harus diganti dengan budaya yang lebih modern, hal inimembuat budaya tradisional semakin lama semakin terkikis/terlupakan oleh budaya modern. 
       Pada dasarnya masyarakat tradisional sudah memiliki "pola pengaturan" dikehidupan sosialnya dari dulu, tapi semuanya harus mengalami tranformasi/perubahan manuju "pola pengaturan" baru yang menurut pemerintah lebih baik. Ada salah satu faktor pendorong yang tidak dapat diabaikan yaitu teknologi. Perkembangan teknologi yang sudah modern ini memberi peran yang sangat besar dalam perubahan pada masyarakat pedesaan. 
       Contoh perubahan kebudayaan dari masa lalu, masa sekarang dan masa depan adalah pada masa lalu masyarakat masih kental akan rasa tolong menolong dan empati pada sesama, namun pada masa sekarang sifat individualitas seseorang lebih dominan dibandingkan jiwa sosialnya. Jika sifat individualis tersebut tetap dipertahankan, maka dimasa yang akan datang manusia akan saling tidak peduli antar sesama.  

Rabu, 03 November 2010

Kepribadian Bangsa Timur

      Kepribadian bangsa timur, menurut yang saya ketahui adalah orang-orang yang baik, sopan dan bersahabat kepada turis-turis atau orang-orang barat yang sedang berkunjung ke negara Indonesia. Selain itu bangsa timur juga memiliki sifat toleransi yang tinggi dan mereka juga tidak individualis tetapi mereka suka saling tolong menolng antar satu sama lain. Apabila dibandingkan dengan bangsa barat, mereka lebih individualis atau mementingkan diri sendiri. Bangsa timur dan bangsa barat memiliki ciri-ciri yang berbeda, yaitu: bangsa sebagian besar mempunyai warna rambut yang hitam dan berkulit sawo matang, tetapi ada juga yang warna kulitnya putih dan sipit, sedangkan orang-orang bangsa barat berkulit putih dan berambut pirang.
      Sebagian bangsa timur masih percaya dengan hal-hal yang berbau mistis, contohnya di daerah Bali, masyarakat bali masih mengadakan ritual-ritual atau sesajen-sesajen untuk melakukan suatu acara pernikahan, kematian maupun sebagai persembahan kepada leluhur-leluhur mereka. Sedangkan di bangsa barat, mereka tidak percaya dengan hal-hal yang  berbau mistis, tapi mereka hanya percaya dengan apa yang menurut mereka nyata.